FORUM CAMAT SELURUH INDONESIA

Membangun Sinergi Komunikasi Koordinasi Dalam Mengemban Tugas Kepamongprajaan Sebagai Abdi Negara dan Masyarakat

Artikel

Urban Farming Terintegrasi Inovasi Camat Bontoala Gandeng Musisi Fadly Padi dan Dinas Pertanian

 

Urban Farming Terintegrasi: Inovasi Camat Bontoala Gandeng Musisi Fadly “Padi” dan Dinas Pertanian

MAKASSAR – FORCASI.ORG

Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir Arief, SSTP, M.E-Gov, meresmikan peluncuran program Urban Farming Terintegrasi pada 24 Juni 2025. Inovasi ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Makassar, termasuk Wali Kota Munafri Arifuddin, serta melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk mendekatkan pertanian perkotaan ke tengah masyarakat  .

 

 

Latar Belakang

Kecamatan Bontoala di tengah kota menghadapi tantangan berupa terbatasnya ruang terbuka hijau dan kebutuhan ketahanan pangan lokal. Camat Arief merespons hal ini dengan memanfaatkan lahan kosong dan atap bangunan publik sebagai media urban farming guna menjawab kebutuhan sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan dan pangan .

 

 

Kolaborasi dan Pelibatan Tokoh

Program ini mengundang musisi nasional Fadly “Padi” sebagai duta urban farming. Menurut laporan, Fadly akan mendampingi masyarakat dalam menanam dan merawat tanaman pangan di lahan perkotaan, sekaligus menyosialisasikan gaya hidup berkelanjutan  . Selain itu, Dinas Pertanian Kota Makassar turut dilibatkan untuk memberikan pelatihan teknis dan bimbingan lanjutan kepada kader urban farming di setiap kelurahan.

 

 

Mekanisme Pelaksanaan

  • Pemilihan lokasi strategis seperti halaman kantor kecamatan, taman kota, dan atap gedung digunakan sebagai area percontohan.
  • Masyarakat, pemuda, dan pelajar diajak secara aktif dalam proses penanaman dan perawatan.
  • Fadly “Padi” hadir sebagai narasumber sekaligus ikon program, menjembatani antara visi pemerintah dan budaya masyarakat urban  .

 

 

 

Dampak yang Diharapkan

  1. Ketahanan pangan lokal meningkat melalui diversifikasi sumber pangan dari area perkotaan.
  2. Ruang hijau kota bertambah, sekaligus mengedukasi warga akan manfaat pertanian urban.
  3. Partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda dan komunitas kreatif, dalam pengelolaan lingkungan.
  4. Kolaborasi efektif antar sektor publik, swasta, dan budaya, memperkuat peran kecamatan sebagai katalisator inovasi.

 

 

 

Peran Camat

Camat Arief memainkan peran sentral dalam:

  • Menginisiasi inisiasi program dan menjalin dukungan lintas OPD
  • Mengkoordinasikan mobilisasi masyarakat dan pelibatan Fadly “Padi”
  • Menyiapkan lahan, sarana dan mengawasi pelaksanaan tahap awal hingga replikasi program

 

Urban Farming Terintegrasi di Bontoala menjadi contoh inovatif yang menyatukan pertanian, seni, dan lingkungan dalam satu program. FORCASI mengapresiasi inisiatif ini dan mendorong camat lainnya untuk menggali potensi lokal serupa—menuju pelayanan publik berbasis keberlanjutan dan kolaborasi.