Lomba Pengolahan Sampah: Inovasi Pemerdayaan Lingkungan oleh Camat Padalarang
Padalarang, Kabupaten Bandung Barat – Dalam peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Kecamatan Padalarang menghadirkan sebuah inovasi berbasis partisipasi masyarakat: lomba pengolahan sampah rumah tangga. Setiap desa diminta merancang cara kreatif agar sampah rumah tangga bisa diolah menjadi produk bermanfaat dengan nilai ekonomis—mengajak warga berperan serta dalam pengelolaan lingkungan secara mandiri dan produktif.
Mengedukasi Melalui Lomba: Kewajiban Bersama, Bukan Sekadar Pemerintah
Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan, memberikan penegasan bahwa pengolahan sampah adalah tugas bersama, bukan semata urusan pemerintah. Keterlibatan RT dan RW dimaksimalkan agar pengolahan terjadi di tingkat paling dasar—RT dan RW—menyesuaikan prinsip: lingkungan bersih dimulai dari masyarakat sendiri.
Penghargaan untuk Inovasi Nyata
Dari persaingan kreativitas ini, Desa Kertamulya keluar sebagai juara lomba pengolahan sampah. Penghargaan ini menjadi simbol konkret bahwa kolaborasi dan inovasi sederhana bisa menghasilkan dampak nyata bagi lingkungan.
Momen Nasional Dipadukan dengan Aksi Lokal
Lomba pengolahan sampah bukan satu-satunya kegiatan. Menyusul upacara HUT RI ke-80, diikuti pula karnaval meriah dan rangkaian lomba lain seperti gapura terbaik, kebersihan desa, hingga kader posyandu—semua mempertegas bahwa peringatan nasional juga bisa jadi momentum memacu inovasi lokal dan semangat gotong royong.
Mengapa Ini Relevan untuk Camat Se-Indonesia?
-
Kolaborasi Partisipatif: Melibatkan warga (RT/RW) memperkuat akuntabilitas dan keberlanjutan inovasi desa.
-
Permainan Edukatif Bermakna: Lomba bukan sekadar kompetisi, tapi media edukasi yang membangun budaya peduli lingkungan.
-
Nilai Ganda Lingkungan-Ekonomi: Sampah tidak hanya dibuang, tapi diolah menjadi nilai tambah produktif.
-
Momen Kebangsaan sebagai Inspirasi Tindakan: Peringatan nasional menjadi pemicu bagi inovasi bersama di tingkat lokal.
Kesimpulan
Lomba pengolahan sampah sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 RI di Kabupaten Bandung Barat adalah contoh inspiratif bagaimana inovasi bisa tumbuh dari refleksi lokal, aksi bersama, dan momentum nasional. Ini bukti bahwa Camat dapat menjadi pemimpin perubahan nyata, menggerakkan masyarakat menuju kecamatan yang peduli lingkungan dan siap berinovasi.
FORCASI mengundang semua Camat di Tanah Air untuk menerjemahkan ide ini sesuai konteks wilayah Anda—karena inovasi terbaik sering lahir dari yang sederhana, inklusif, dan berbasis kebersamaan.
