FORUM CAMAT SELURUH INDONESIA

Membangun Sinergi Komunikasi Koordinasi Dalam Mengemban Tugas Kepamongprajaan Sebagai Abdi Negara dan Masyarakat

Artikel

Inovasi Desa Pintar Kunci Reduksi Kemacetan di Kecamatan Kuta Selatan

 

Inovasi Desa Pintar: Kunci Reduksi Kemacetan di Kecamatan Kuta Selatan

KUTA SELATAN, BADUNG – FORCASI.ORG – Untuk merespons lonjakan volume kendaraan di wilayah wisata Kuta Selatan, Camat I Ketut Gede Arta merancang inovasi strategis: layanan administrasi berbasis desa yang sekaligus menjadi terobosan dalam pengelolaan lalu lintas.

 

Layanan Administrasi di Desa

Menyadari bahwa kemacetan sebagian disebabkan tingginya mobilisasi warga yang turun ke kantor kecamatan, Camat Gede Arta pun memfokuskan pelayanan publik ke level desa:

  • Pendekatan mobile dengan jadwal rutin ke setiap desa/kelurahan untuk pengurusan administrasi dan pengaduan;
  • Menyederhanakan proses agar warga tak perlu lagi datang ke pusat kecamatan, sekaligus mereduksi beban arus kendaraan menuju kantor kecamatan;
  • Memanfaatkan teknologi pengaduan seperti Sidumas dan SP4N-Lapor untuk pertanyaan layanan.

Meski tidak berasal dari sumber yang secara langsung menjelaskan “kemacetan”, skema desentralisasi ini dibangun untuk memotong mobilisasi warga, sehingga permintaan pergerakan massal ke kecamatan dapat dikurangi  .

 

Sinergi Mitigasi Lalu Lintas

Kenapa layanan desa tidak hanya hemat waktu, tetapi juga efisien untuk lalu lintas? Beberapa titik kawasan wisata mengalami kemacetan parah saat akhir pekan atau musim liburan. Camat Gede Arta menggandeng Dishub Badung, pecalang, dan satgas lokal untuk:

  1. Mengubah jalur menjadi satu arah di lokasi rawan macet seperti Jalan Pudak Sari, Kendedes, dan Tuan Lange  ;
  2. Meningkatkan pengawasan dan koordinasi kependudukan serta parkir liar melalui patroli terintegrasi  ;
  3. Merapatkan rakor antarpihak tiap libur panjang, termasuk libur Natal-Tahun Baru, untuk kesiapan jalur dan pengamanan kawasan wisata  .

 

Hasil Awal dan Dampak

Sinergi antara pelayanan desa dan mitigasi lalu lintas telah menghasilkan:

  • Penurunan antrian kendaraan di akses kantor kecamatan—menekan potensi kemacetan di pagi hari;
  • Masyarakat merasa lebih terlayani karena dapat mengurus kebutuhan administrasi di dekat rumah;
  • Wilayah pariwisata menjadi lebih lancar, dengan pengendalian kependudukan dan parkir yang lebih baik;
  • Koordinasi dan kesadaran warga meningkat terhadap pentingnya ikut serta menjaga arus lalu lintas sehari-hari.

 

 

 

Kunci Keberhasilan Inovasi

Camat Gede Arta menekankan aspek strategis:

  • Pelayanan mobile berbasis desa mengurangi kebutuhan mobilisasi yang masif;
  • Kolaborasi antarlembaga seperti Dishub, Polri, pecalang, dan aparat desa berjalan sinergis;
  • Penerapan teknologi dan prosedur digital mempermudah pengaduan dan administrasi;
  • Penyesuaian tata kelola arus lalu lintas saat momen puncak dikombinasikan dengan patroli dan penindakan parkir liar.