Basarang Siap Tangguh Hadapi Karhutla, Kolaborasi Kunci Keberhasilan
Basarang – Dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kecamatan Basarang melakukan langkah konkrit melalui kolaborasi strategis bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Inovasi ini bertujuan membentuk wilayah tangguh bencana karhutla dengan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan.
1. Latar Belakang:
Basarang secara geografis rawan terdampak karhutla, terutama saat musim kemarau panjang. Ancaman kebakaran lahan tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dan ekonomi masyarakat. Inisiatif kecamatan muncul sebagai respons terhadap kebutuhan peningkatan koordinasi antarinstansi dan masyarakat dalam mitigasi bencana.
2. Bentuk Inovasi dan Kolaborasi:
- Sinergi dengan Dinas Kehutanan sebagai pengarah teknis:
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah memberikan dukungan berupa pemetaan zona rawan, pelatihan penanggulangan karhutla, dan layanan teknis penegakan hukum untuk pelaku pembakaran. ⟶ Camat Nurcahyono menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Dinas Kehutanan dalam mendukung kesiapsiagaan Basarang . - Edusasi dan pelibatan masyarakat:
Sosialisasi rutin dilakukan melalui desa-desa, menjelaskan mekanisme pencegahan karhutla, pentingnya patroli terpadu, dan cara menangani hotspot lokal. - Pembentukan Satuan Tugas Karhutla Lokal:
Beranggotakan aparat kecamatan, ketua desa, relawan masyarakat, dan unsur TNI/Polri. Tim ini bertanggung jawab untuk melakukan patroli, pelepasan air, serta koordinasi saat kebakaran terjadi.
3. Pelaksanaan dan Manfaat:
- Peningkatan kapasitas lokal: Masyarakat kini lebih sadar risiko karhutla, mampu melakukan deteksi dini dan merespon cepat saat ada kebakaran.
- Akses dukungan teknis: Adanya koordinasi dengan tim dari Dinas Kehutanan memudahkan pengambilan tindakan teknis seperti pembukaan sekat kanal dan penggulungan api.
- Lingkungan terlindungi: Wilayah Basarang yang sebelumnya sempat mengalami kerusakan akibat karhutla kini menunjukkan penurunan signifikan jumlah insiden.
4. Harapan dan Rencana Pengembangan:
- Mendorong peningkatan frekuensi patroli terpadu, terutama saat musim kemarau.
- Mengembangkan sistem pemantauan teknologi seperti aplikasi pelaporan hotspot berbasis SMS/WhatsApp.
- Memperluas jaringan relawan hingga ke sekolah dan pondok pesantren untuk melibatkan generasi muda.
Dengan komitmen bersama antara pemerintah kecamatan, teknokrat kehutanan, dan masyarakat, Basarang berhasil menunjukkan bahwa kesiapsiagaan tanggap bencana bisa dibangun secara partisipatif dan sistemik. Semoga inovasi ini menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam menghadapi bencana alam.